Cerita Tragis Dibalik Lomba Agustusan
Agustus adalah bulan bahagia bagi seluruh warga Indonesia, semua orang begitu bersemangat memeriahkan Hari merdeka nya bangsa Indonesia ini. Tepatnya hari Kamis, tanggal 17 Agustus 2017, Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke-72. Banyak sekali lomba-lomba unik yang penuh keceriaan dan mengundang banyak tawa, bukan hanya untuk penonton, tetapi untuk para peserta lomba sendiri namun selain mengundang keceriaan ada juga lomba agustusan yang berujung kecelakaan, hingga kematian.
Setidaknya ada beberapa hal-hal unik dan tentunya tidak diinginkan yang terjadi dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, mulai dari insiden pasukan pengibar bendera (Paskibra) yang gagal dalam mengibarkan bendera hingga kematian dua peserta lomba 17-an, Sahrian (36), dan Icim alias Icin.
# Panjat Pinang Berujung Maut
Panjat Pinang Berujung Maut |
Kejadian berawal ketika Icim alias Icin mengikuti lomba panjat pinang di lapangan voli Jalan Merkuri Utara RT.05 RW.03 Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Saat itu Icim berhasil menaklukan perlombaan panjat pinang setinggi 7 meter, namun naas bagi Icim, batang pinang yang ia taklukan tak bisa menopang berat tubuhnya hingga akhirnya patah dan membuatnya terjatuh.
Warga Kampung Rancaloa RT.05 RW.03, Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung ini dilaporkan meninggal di tempat, meski sebelumnya telah dilarikan ke RS Al Islam.
“Korban meninggal dunia setelah jatuh sewaktu korban mengikuti lomba panjat pinang, ketika itu korban sudah sampai di atas dan mengambil hadiah tiba tiba batang pinangnya patah dari sambungan sehingga korban terjatuh dari ketinggian 7 meter,” terang Kompol Reny Marthaliana, Humas Polrestabes Bandung.
Baca juga cerita menarik lainnya : Kurangnya Pengawasan Orang Tua, Anak ini Akhirnya Meninggal
# Balap Karung Berdarah
Balap Karung Berdarah |
Lain halnya dengan Icim, Sahrian yang merupakan warga Desa Hayaping, Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah ini meninggal saat mengikuti lomba balap karung. Sahrian dilaporkan ambruk dan bersimbah darah saat lomba balap karung di lapangan voli Desa Hayaping, pada Rabu (16/8/2017) sekitar pukul 16.00 WIB.
Usut punya usut, tumbangnya Sahrian hingga bercucuran darah disebabkan oleh JN (27). Pria yang dikabarkan sempat berbicara dengan korban sebelum meninggal ini, telah menusuk Sahrian dari posisi belakang. Tak diketahui pasti apa motif pelaku, namun kasus ini sedang didalami pihak kepolisian.
“Memang ada pembunuhan dan pelaku sudah diamankan. Kini diperiksa oleh penyidik. Demikian pula dengan saksi-saksi,” kata Kapolres Bartim AKBP Raden Petit Wijaya SIK.
Korban diduga meninggal karena luka tusukan di punggung kiri sangat dalam hingga mengenai organ vital dan membuat kehabisan darah.
Itu dia Cerita Tragis Dibalik Lomba Agustusan, terima kasih anda sudah membaca artikel Cerita Tragis Dibalik Lomba Agustusan.