Mengenang Choirul Huda
Kiper yang kini menjadi legenda Persela Lamongan itu dinyatakan meninggal dunia oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sugiri, Lamongan setelah mengalami benturan keras di dadanya saat pertandingan kontra Semen Padang di lanjutan Liga 1, Minggu (15/10) di Stadion Surajay Lamongan.
Choirul Huda
Sebelum dikabarkan meninggal, Choirul Huda sempat dilarikan ke rumah sakit usai mendapat tabrakan di menit ke-44 babak pertama itu. Namun, pihak rumah sakit tak berhasil menyelamatkan kiper 38 tahun itu.Choirul Huda tercatat sudah membela klub berjuluk Joko Tingkir itu sejak tahun 1999. Tak hanya itu, sang kiper yang dipercayakan sebagai kapten tim itu memulai karirnya sebagai penjaga mistar gawang bermula dari Persela Lamongan. Bersama Persela, Choirul Huda sudah merasakan berbagai kompetisi di sepakbola Indonesia.
Mulai dariDJARUM ISL 2008, PIALA INDONESIA 2008, Indonesia Super League (ISL) 2012 hingga terakhir Liga 1 2017. Tak hanya turnamen-turnamen ini, sang kapten juga mencatatkan namanya di line-up Persela Lamongan di kompetisi lainnya, baik tingkat nasional hingga lokal.
Saat masa jayanya dalam karir sebagai penjaga gawang, banyak tawaran yang berdatangan kepada kiper dengan tinggi badan 181 cm itu. Namun dia mengabaikan tawaran itu demi bertahan di Persela Lamongan. “Insya Allah tawaran banyak.
Sempat ada keinginan untuk pergi juga, namun begitu saya ingat semua hal di Persela, saya mengurungkan niat itu. Lagi pula, sejak pertama kali (awal karier) saya sudah mengidolakan Persela,” kenang Choirul Huda di beberapa media online.
Atas catatan manisnya itu, Choirul Huda sempat dipanggil perkuat TimNas Indonesia, meski tak pernah menjadi pilihan utama sang pelatih di bawah tim Garuda Indonesia. Almarhum yang menjadi idola tersendiri bagi fans Persela Lamongan itu mencatatkan 17 tahun berjersey Persela Lamongan.
Dalam karirnya, Choirul Huda mengakui ada hal yang paling diingatnya sepanjang karirnya di Persela adalah memenangkan Piala Gubernur sebanyak lima kali.
“Persela bisa lima kali juara Piala Gubernur Jatim, itu momen terpenting dan paling berkesan buat saya,” ujarnya.
Kesetiaan Choirul Huda kepada Persela Lamongan ini mengajarkan kita tentang artinya kesetiaan dan loyalitas. Selamat jalan sang legenda, semoga Allah SWT menempatkan dirimu di tempat yang diridhoi.
Baca juga berita menarik lainnya : 7 Pemain Indonesia yang Meninggal Saat Masih Aktif Bermain, Termasuk Pemain Persela Lamongan Choirul HudaTerimakasih telah membaca artikel yang berjudul Choirul Huda, Sang Legenda yang Mengajarkan Arti Kesetiaan, semoga artikel ini bisa membantu.