Festival Unik Yang Ada di India
India adalah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu miliar jiwa, dan juga disebut sebagai negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis. Negara yang terkenal dengan film-film Bollywoodnya ini diketahui memiliki banyak ritual keagamaan yang mistis, ritual yang telah berlangsung selama ribuan tahun dan merupakan bagian dari tradisi suci yang terus di jaga dengan baik hingga saat ini. Ritual ini biasanya dikemas dengan berbagai macam festival tradisional yang ditujukan untuk memuja para Dewa.
Meskipun begitu cara mereka mengekspresikan pengabdiannya pada Dewa yang mereka yakini terbilang cukup unik. Setidaknya ada beberapa festival keagamaan yang bisa dibilang cukup aneh namun sangat kreatif. Tak sedikit orang-orang melihat ide kreatif mereka itu sebagai sesuatu hal yang gila, eksentrik dan kadang juga tergolong ekstrim yang bisa membuat orang-orang yang bernyali menjadi ciut gemetaran. Yuk kita bahas satu persatu festival unik yang ada di India.
# Festival Agni Keli, Mangalore
Setiap tahun, Festival Kuil Kateel Durga Parameswari dirayakan lebih dari 8 hari, di bulan April. Biasanya dimulai pada malam sebelum Hari Mesha Sankramana, dan menampilkan serangkaian pertunjukan bertema dan yang paling menarik adalah Festival Agni Keli.Festival Agni Keli, Mangalore |
Agni Keli adalah Pertarungan Api yang terjadi di Kuil Kateel Durga Parameswari, Mangalore, India. Ritual unik dimana ratusan pemuja yang datang ke kuil Kateel Durga Parameswari saling melemparkan batang daun palem terbakar satu sama lain, untuk menenangkan dewi Hindu Durga.
Festival unik India ini banyak menarik ribuan penonton yang ingin menyaksikan saat orang-orang yang memegang obor mencoba saling membakar. Aturan main Agni Keli selalu sangat sederhana. Para pemuja yang ikut serta dalam pertarungan api terbelah menjadi dua kelompok dan saling berhadapan dari jarak 10 - 15 meter. Dengan berbekal pasokan obor kelapa yang membakar dan kuat, mereka mulai saling melempar, berusaha memukul sebanyak mungkin pemuja dari kelompok lawan. Selama pertengkaran api suci, setiap peserta hanya bisa melakukan lima lemparan, jadi setiap orang mencoba membuat hitungan tembakan mereka.
Untuk mencegah luka bakar yang serius, para pria hanya mengenakan potongan kain di sekitar tubuh bagian bawahnya, tapi sering terbakar saat ritual berapi-api. Jika seseorang menderita luka bakar, mereka disemprot dengan air Kumkumarchane.
Karena setiap orang memiliki jumlah lemparan yang terbatas, Agni Keli hanya bertahan sekitar 15 menit, tapi itu memang cukup untuk menyenangkan dewi Durga dan penonton menyaksikan dari jarak yang aman. Sebagaimana yang kita ketahui Api merupakan benda suci dan merupakan bagian penting yang nyaris selalu ada dalam berbagai ritual keagamaan Hindu. Hal ini pulalah yang sepertinya telah mengilhami sebuah festival bernama Agni Keli, yang ada di Manglore.
Meskipun terkesan brutal namun dalam festival ini, tak ada kebencian sama sekali, karena saat saling melempar bara api biasanya para peserta tetap bisa saling tertawa layaknya orang-orang yang sedang bermain bukanya berkelahi.
# Festival Garudan Thookkam, Kerala
Festival aneh yang ada di Kerala ini memang tergolong ekstrim. Bentuk seni ritual yang dilakukan di kuil Kali Kerala selatan, India selatan ini dinamakan Garudan Thookkam. Garudan Thookam diajukan sebagai hadiah atas permasalahan yang dipecahkan di kediaman Dewi Kali. Lebih dari 40 sampai 50 nomor Garudan di dalam chamus Thooka, dihiasi dan melayang di thoni vallams (kapal negara besar), berjalan di belakang Attuvela - sebuah bangunan kayu yang dibangun di Bentuk bangunan tiga bertingkat yang dianggap sebagai candi terapung Kali Dewi di sungai Moovattupuzha.Festival Garudan Thookam, Kerala |
Festival yang menjadi salah satu pemandangan terbaik yang ada di India ini, memiliki Struktur Terang karena setelah pertunjukan malam yang panjang dengan bantuan sejumlah pakar chenda , orang-orang Garud - berdarah setelah Choondakuthal (Tindikan kulit di punggung mereka dengan kaitan logam tajam) akan digantung di struktur seperti alas kaki tinggi dan diambil tiga kali di sekitar Kuil oleh para bhakta.
Lebih dari 100 jumlah perfilman garudan dilakukan di kuil ini setiap tahun. Dalam festival yang kurang lebih berarti “Elang Bergelantung” dalam bahasa Indonesia ini. Berapa orang pria akan bergelantungan dengan sebuah tali, hingga mirip dengan sosok burung elang yang sedang terbang. Namun tali – tali ini tak sekedar di ikatkan ke tubuh melainkan secara ekstrim di kaitkan dengan sebuah kail besi ke kulit pria-pria yang menjalankan ritual Garudan Thookkam.
Bagi umat Hindu Garuda di percaya sebagai makhluk suci, yang merupakan kendaraan dari Dewa Wisnu. Awal mula dari festival Garudan Thookkam sendiri merujuk pada sebuah legenda yang mengisahkan usaha Dewa Wisnu untuk memuaskan Dewi Kali sang dewi yang tak pernah puas. Untuk itu Ia mengirim Garuda miliknya untuk menghibur Dewi Kali, setibanya garuda itu di kediaman dewi Kali. Garuda ini pun terus menari hingga darah terus mengucur dari tubuhnya, darah ini kemudian diminum oleh Dewi Kali dan akhirnya dapat memuaskan dahaga nya yang selama ini tak terpuaskan.
Untuk merayakan peristiwa suci inilah festival Garudan Thookkam di adakan, selama festival ini para pria akan berusaha berdandan se-mirip mungkin dengan burung garuda, sambil bergelantungan dengan kait tajam yang menembus kulit mereka. Sementara itu orang – orang yang lain akan menari di bawah mereka sambil mengumpulkan darah yang menetes dari tubuh pria-pria yang sedang bergelantungan ini. Setelah malam tiba dan darah yang di kumpulkan dirasa sudah cukup, maka festival ini akan dilanjutkan ke kuil yang ada di kota dengan mempersembahkan darah yang telah di hasilkan selama festival Garudan Thookkam untuk memohon berkah dari Dewi Kali.
baca juga : Kisah yang berawal dari ke isengan yang berakhir menjadi bencana
Namun sayangnya belakangan ini dalam pelaksanaan festival Garudan Thookkam kait besi tak hanya di kaitkan parda kulit punggung saja melainkan juga pada daerah pinggang dari para pria yang mengikuti festifal ini. Hal ini tentu sangat berbahaya dan tergolong sangat ekstrim untuk sebuah festival keagamaan.
Legenda mengatakan bahwa bahkan setelah membunuh Darika , Kali tetap tak pernah puas dan haus. Saat ini Vishnu mengirim Garuda ke Kali untuk memuaskan dahaga. Sebuah tarian dan pendarahan Garuda dibawa ke Kali dan hanya setelah mendapat beberapa tetes darah dari Garuda, Kali merasa tenang. Ritual ini dilakukan berdasarkan keyakinan ini.
# Festival Lath Mar Holi, Barsana
Semua orang rasa-rasanya sudah mengenal dan tahu tentang festival Holi yang ada di India. Sebuah festival unik di mana orang – orang akan saling melempar bubuk berwarna, sambil menari dan menyanyi. Tapi bagaimana dengan sebuah festival bernama Lath mar Holi, yang biasa di adakan di kota kecil bernama Barsana, masih terdengar asing kan? Walaupun sekilas hampir sama dengan festival holi pada umumnya, namun festival unik yang diadakan di dekat Mathura, negara bagian Utar Pradesh, ini memiliki sedikit perbedaan dengan festival Holi pada umumnya.Festival Lath Mar Holi Barsana |
Festival ini dikatakan sebagai rekreasi dari legenda Hindu yang terkenal, yang menurutnya, Krishna (yang berasal dari desa Nandgaon) mengunjungi kota Radha yang dicintai, Barsana. Jika legenda bisa dipercaya, Krishna menggoda Radha dan teman-temannya, yang pada gilirannya merespons dengan tersinggung dengan kemajuan dan mengusirnya dari Barsana.
Tetap sinkron dengan legenda, orang-orang dari Nandgaon mengunjungi kota Barsana setiap tahun, hanya untuk disambut oleh tongkat (alias lathis ) para wanita di sana. Para wanita melemparkan tongkat ke orang-orang, yang mencoba melindungi diri mereka sebanyak mungkin.
Orang-orang sial ditangkap oleh wanita antusias yang kemudian, membuat para pria mengenakan pakaian dan tarian wanita di depan umum. Perayaan berlangsung di kampus Radha Rani yang luas di Barsana, yang konon merupakan satu-satunya kuil di negara yang didedikasikan untuk Radha.
Perayaan Lathmar Holi berlangsung selama lebih dari seminggu, di mana para peserta menari, bernyanyi dan membenamkan diri dalam warna bersamaan dengan konsumsi thandai - minuman tradisional yang identik dengan festival Holi.
Dalam festival Lath Mar Holi, selain saling menaburkan bubuk berwarnya, orang-orang juga biasanya akan memainkan sebuah ritual kejar-kejaran. Dalam kejar-kejaran ini, biasanya kaum wanita akan mengejar para pria dengan sebuah tongkat yang kayu yang bernama Lathis. Para wanita ini akan berpura-pura seolah memukuli para pria dengan lantis, sambil menari dan menyanyi. Tradisi unik ini sendiri di dasarkan pada sebuah legenda yang berkisah tentang kedatangan Dewa Krishna, ke Basarna untuk menaburkan bubuk berwarnya pada Radha yang dia cintai.
Sayangya kini upacara ini sudah agak bergeser dari tujuanya yang semula dan mulai menjadi ajang pesta pesta Holi, yang tak bisa dilepaskan dari konsumsi minuman keras lokal yang sering dicampur dengan ganja. Akibatnya kadang para peserta dari festival ini menjadi sedikit liar. Hal ini berdampak pada tak jarangnya di temukan para pria yang terluka akibat pukulan lathis yang terlalu berlebihan dari para wanita. Tapi meskipun begitu suasana tetap terlihat meriah karena sebagian besar orang memang tengah dalam keadaan mabuk berat.
Itu dia gaes Festival Unik Yang Ada di India Bagian 1, untuk Festival Unik Yang Ada di India Bagian 2 akan kita bahas dalam artikel berikutnya