-->

Sunday, September 17, 2017

Pengertian dan Penyebab Penyakit Lupus

Sejarah Penyakit Lupus
Sejarah Penyakit Lupus

Belakangan ini publik dihebohkan dengan berbagai berita tentang kesehatan, mulai dari meninggalnya Bayi Debora yang diakibatkan buruknya pelayanan kesehatan RS Mitra Keluarga Kalideres. Belum selesai disana bertambah lagi kasus meninggal karena Obat PCC, kini bertambah lagi dengan Lupus.

Lupus disini bukanlah tokoh dalam komik dengan rambut panjang sering makan permen karet dengan gaya tengil. Lupus yang akan kita uraikan disini adalah penyakit yang terjadi karena kelainan dalam sistem pertahanan tubuh atau sistem imun kita.

Sistem pertahanan tubuh atau imun yang normal akan melindungi kita dari serangan penyakit yang diakibatkan kuman, virus, dll dari luar tubuh kita. Tetapi pada lupus, sistem imun kita menjadi berlebihan, sehingga malahan menyerang tubuh kita sendiri, konyol bukan? Jadi seperti tentara yang seharusnya melindungi kita dari serangan musuh, tapi malah berbalik menyerang rakyatnya sendiri, tentu saja negara akan rusak dan bahkan bisa hancur.

Supaya lebih jelas, mari kita bahas lebih lanjut tentang penyakit Lupus dalam artikel yang berjudul Apa Yang Menyebabkan Penyakit Lupus? Pertama kita harus tau dulu asal mula penyakit lupus.

# Sejarah Penyakit Lupus Periode Klasik

Dalam istilah kedokteran secara lengkap nama dari penyakit “Lupus” ini adalah “Systemic Lupus Erythematosus" atau disingkat menjadi "SLE”. Istilah Lupus sendiri berasal dari bahasa latin yang berarti anjing hutan atau serigala. Sedangkan kata Erythematosus dalam bahasa Yunani berarti kemerah-merahan. Jadi secara harfiah Systemic Lupus Erythematosus (SLE) ini digambarkan seperti sistem pertahanan tubuh seperti anjing yang menggigit tuannya dan menyebabkan kemerah-merahan. Pada saat itu diperkirakan, penyakit kelainan kulit kemerahan di sekitar hidung dan pipi ini disebabkan oleh gigitan anjing hutan. Karena itulah penyakit ini diberi nama “Lupus”.

Penyakit Lupus Klasik
Penyakit Lupus Klasik

Penjelasan klasik ciri Lupus secara dermatologis dibuat oleh Thomas Bateman, seorang siswa dermatologist dari Inggris pada awal abad ke-19, Cazenave, seorang siswa dermatologist Perancis, pada pertengahan abad ke-19, Moriz Kopasi, siswa dan menantu dari dermatologis Australia Ferdinant von Hebra, akhir abad ke-19. Di kalangan kedokteran jenis penyakit ini sudah dikenal sejak tahun 1828 lewat seorang dokter kulit dari Perancis yang bernama Laurent Biett. Pada awalnya penyakit ini dianggap sebagai penyakit kulit biasa.

Kemudian pada tahun 1833, Cazenave menemukan istilah erthema centrufugum. Kemudian istilah penyebaran kupu-kupu di wajah (butterfly rash) diterbitkan pertama kali di Von Hebra tahun 1846 lalu di tahun 1856, gejala kemerah-merahan di wajah tersebut digambarkan sebagai Lupus Erythematosus.

# Penyakit Lupus Periode Neo Klasik

Pada era neoklasik sejarah Lupus dimulai pada 1872 ketika Kaposi pertama kali menjelaskan sifat sistemik. Kaposi mengatakan bahwa ada dua jenis Erythematosus, yaitu yang berbentuk discoid dan berbentuk menyebar. Sebagai gejala dan tanda-tanda dari bentuk yang menyebar ini termasuk Nodul bawah kulit, Limfadenopati, Demam, Kehilangan berat badan, Anemia.

Penyakit Lupus Neo Klasik
Penyakit Lupus Neo Klasik

Namun, di tahun 1851 seorang dokter kulit bernama Moriz Kaposi yang pertama kali mendeteksi bahwa sebagian dari pasien Lupus (selain) mengalami kelainan di kulit juga menunjukkan adanya kelainan pada organ-organ di dalam tubuh lain. Kemudian di tahun 1890-an, Sir William Osler seorang dokter dari Amerika melihat bahwa SLE juga dapat menyerang organ tubuh bagian dalam tanpa ada kelainan di kulit.

# Penyakit Lupus Periode modern

Lalu di tahun 1948, Dr. Malcolm Hargraves dari klinik Mayo di Amerika melaporkan lebih rinci mengenai sel Lupus Erythematosus (LE) ini, yaitu : bahwa ada sel di dalam darah yang akhirnya disebut sebagai sel LE yang ditemukan pada pasien Lupus. Penemuan ini akhirnya mempermudah dalam menemukan lebih banyak kasus-kasus LE.

Penyakit Lupus Modern
Penyakit Lupus Modern

Dalam penelitian diketahui, jika biasanya tubuh seorang manusia normal zat antibodi berfungsi untuk merusak kuman. Tetapi, pada pasien Lupus produksi zat antibodi ini terlalu berlebihan dan salah sasaran.

Seiring perjalanan waktu, penyakit ini populer dengan sebutan “penyakit dengan seribu wajah” ini berkembang secara perlahan-lahan selama beberapa tahun dengan gejala dan keluhan beraneka ragam. Akhirnya penyakit Lupus ini diketahui tidak hanya “menyerang” bagian kulit luar tetapi juga menyerang hampir seluruh organ tubuh bagian dalam.

Baca juga berita menarik lainnya : TKW Asal Saudi Meninggal di Filipina

Penyakit lupus terbagi dalam beberapa tipe, tergantung cara terjangkit dan penularannya, yaitu: Lupus diskoid, lupus eritomatosus, drug-inducted lupus erythematosus dan neonatal lupus erythmatosus. Diagnosis awal sulit dilakukan karena gejala awal lupus terjadi dengan lambat

# Gejala Penyakit Lupus

Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yang merupakan penyakit autoimun sistemik, mempengaruhi semua sistem tubuh, dan lebih mungkin untuk mempengaruhi perempuan daripada laki-laki dan anak-anak. Timbulnya gejala SLE bisa tiba-tiba atau bertahap.

Berikut adalah beberapa gejala awal Penyakit Lupus :

  1. Demam
  2. Rasa tidak enak
  3. Kelelahan
  4. Penurunan atau kenaikan berat badan mendadak
  5. Ruam berbentuk kupu-kupu di atas antara hidung, dan di pipi
  6. Meningkatnya sensitivitas terhadap sinar ultraviolet dari matahari
  7. Fenomena Raynaud (warna biru, merah, atau putih di ujung jari, dan / atau daerah pinggiran lainnya)
  8. Mudah memar
  9. Anemia
  10. Borok Mulut
  11. Sendi Achy
  12. Kekakuan pada sendi dan nyeri otot
  13. Nyeri dada saat bernapas
  14. Kebingungan
  15. Rambut rontok


Penyakit lupus juga dapat mempengaruhi organ-organ internal seperti hati, ginjal dan paru-paru. Lupus SLE juga meningkatkan risiko keguguran. Kalau seorang wanita hamil memiliki lupus erythematosus atau membawa antibodi lupus, ini akan ditransfer ke anaknya yang belum lahir melalui plasenta, sehinggga menyebabkan Neonatal Lupus Erythematosus.

# Gejala Discoid Lupus Erythematosus

Discoid Lupus Erythematosus (DLE) mengacu pada bentuk ringan dari lupus erythematosus dimana hanya kulit yang terkena. Gejala karakteristik dari penyakit Lupus DLE dimulai dengan Munculnya ruam merah di wajah atau kulit kepala kemudian Jaringan parut akibat ruam pada kulit kepala, menyebabkan botak atau rambut rontok

Rambut Rontok Hati hati Lupus
Rambut Rontok Hati hati Lupus

DLE biasanya dapat berhasil dikontrol dengan menggunakan obat-obatan, dan dengan menghindari paparan sinar matahari langsung. DLE biasanya mempengaruhi kulit, namun dalam beberapa kasus, dapat berkembang ke jaringan dan organ tubuh.

# Gejala Drug-induced Lupus Erythematosus

Drug-induced lupus erythematosus yang terkait dengan penggunaan obat-obatan tertentu yang diresepkan untuk mengobati kondisi jantung, masalah tiroid, tekanan darah tinggi, dan gangguan neuropsikiatri. Beberapa obat yang telah dikaitkan dengan kondisi ini termasuk hydralazine, procainamide, quinidine, isoniazid, diltiazem, dan minocycline.

Beberapa gejala drug-induced lupus erythematosus meliputi:

  1. Demam
  2. Rasa tidak enak
  3. Kehilangan nafsu makan
  4. Nyeri sendi
  5. Pembengkakan Gabungan
  6. Penglihatan kabur
  7. Ruam kulit yang memburuk dengan paparan sinar matahari

Itulah ulasan tentang penyakit Lupus yang sedang ramai dibicarakan. Semoga kita semua terhindar dari penyakit ini. Mari tingkatkan kesehatan dan kebersihan kita lebih baik lagi untuk kebaikan kita bersama.

Terima kasih anda baru saja membaca artikel yang berjudul Penyakit Lupus Dalam Sejarah?