-->

Thursday, August 10, 2017

Sukses Bisnis Kaos Kaki

Kaos kaki adalah garmen yang dirajut untuk menutupi kaki manusia. Kaus kaki dirancang untuk beberapa kegunaan seperti mengurangi gesekan antara kaki dan alas kaki, membuat kaki tetap hangat, menyerap keringat, dan lain-lain. Kaus kaki biasanya terbuat dari katun, wol, polipropilen, atau terkadang dari nilon.

Pakai sepatu nggak akan lengkap tanpa kaos kaki. Selain berguna untuk menjaga kaki agar lecet, kaos kaki juga berguna untuk menjaga telapak kaki tetap kering, supaya sepatumu nggak bau. Mengingat kaos kaki begitu dibutuhkan, nggak jarang kaos kaki dibuat berbagai model agar terlihat tetap stylish, entah yang dilipat bawahnya, digulung di betis, atau aneka model lainnya.

# Macam-Macam Kaos Kaki

Selama ini kamu mungkin mengira semua kaos kaki itu sama, bisa dipakai kapan pun kamu mau. Tapi, sebenarnya setiap jenis kaos kaki punya fungsinya masing-masing dan berbeda satu dengan yang lain. Makanya, kaos kaki yang dipakai sesuai fungsinya pasti enak dilihat dan bikin sehat. Kalau salah pilih, bisa jadi malah lucu. Bayangkan aja kalau kaos kaki kasual kamu pakai sama sepatu kulit kayak orang kantoran. Makanya, sebelum kamu memulai berbisnis kaos kaki, kenali dahulu jenis dan fungsi kaos kaki Kalau belum, di bawah ini ada jenis kaos kaki dan fungsinya yang perlu kamu tahu.

Athletic Socks : Seperti namanya, kaos kaki ini digunakan untuk olahraga, seperti basket, tenis, nge-gym, dan olahraga lainnya. Bahannya agak tebal dan memiliki daya serap yang tinggi.

Sukses Berbisnis Kaos Kaki
Athletic Socks

Casual Socks : Kaos kaki sehari-hari punya banyak motif atau warna, yang bisa kamu sesuaikan dengan aktivitas sehari-hari. Bahan kaos kaki bermacam-macam, tapi tidak terlalu tebal, tidak cukup untuk melindungi kaki kamu dari lecet atau meresap keringat.

Casual Socks
Casual Socks

Hiking Socks : Kaos kaki ini cocok untuk kamu yang suka berlama-lama pakai sepatu boots dan suka mendaki. Hiking socks berbahan tebal dan empuk, dengan ekstra bantalan di sepanjang tumit dan alas kaki.

Hiking Socks
Hiking Socks

Running Socks : Running Socks cenderung pendek, sebatas mata kaki atau lebih pendek lagi. Sedikit berbeda dari Athletic Socks, Running Socks punya ketebalan yang beragam, ada yang tebal dan ada juga yang tipis, disesuaikan dengan jenis sepatu lari mereka.

Running Socks
Running Socks

Walking Socks : Meskipun running dan walking hampir sama, ternyata kaos kakinya beda jauh. Walking Socks jauh lebih tebal dari Running Socks. Ketebalan ekstra di Walking Socks itu dibuat untuk menjaga kaki agar tidak lecet saat bergerak pelan dan tetap kering selama berjalan jauh.

Walking Socks
Walking Socks

Karena sudah tahu kaos kaki punya jenis dan bentuk yang beda, kamu tinggal memilih kaos kaki mana yang akan menjadi brand kamu. Mau kamu ambil all varian biar lebih komplit juga bagus. Kamu masih bingung memulai bisnis kaos kaki? Mungkin kamu bisa melihat orang-orang yang sukses berbisnis kaos kaki :

# Orang-Orang Yang Sukses Berbisnis Kaos Kaki


  • Brennan Agranoff
Remaja berusia 17 tahun dari Amerika Serikat mampu membuktikan bahwa kekurangan yang dimiliki ternyata bukan halangan menuju sukses. Remaja bernama Brennan Agranoff ini terlahir dengan buta warna. Meski begitu, ia kini sukses mengembangkan bisnis kaos kaki berwarna dengan omzet US$ 1 juta atau setara Rp 13 miliar.

Brennan Agranoff
Brennan Agranoff
Ide bisnisnya datang ketika ia masih duduk di bangku SMP. Di usianya yang masih 13 tahun, ia sering melihat teman-temannya selalu memakai kaos kaki berwarna putih polos dalam jenis yang sama. Ia kemudian berpikir, kalau kaos kaki polos berwarna putih bisa sangat populer, maka kaos kaki berwarna-warni harusnya bisa lebih diminati, demikian dilansir dari odditycentral.com, Minggu (30/4/2017)

Setelah menemukan ide bisnisnya, ia tidak langsung menghabiskan waktu untuk mencari modal. Justru, remaja 17 tahun ini menghabiskan waktu 6 bulan untuk riset mencari mesin sempurna yang bisa menghasilkan kaos kaki sesuai keinginannya.

Diberi nama HoopSwagg, bisnis yang dijalankan Brennan bermula dari garasi rumahnya. Meski buta warna, ia bersikeras semua kaos kaki yang diproduksinya harus memiliki desain yang beragam dan original.

Kini bisnisnya mampu berkembang pesat meski baru berusia 4 tahun. Brennan juga menerima pesanan desain kaos kaki dengan corak custom atau sesuai keinginan pemilik.

Baca juga berita menarik lainnya : Tips Buka Usaha Untuk Pemula

Ayahnya, Brian Agranoff, membantunya membangun bisnis ini sebagai investor utama.

"Setiap hari saya merasakan ini seperti sebuah petualangan," kata Brian Agranoff.

"Jangan pernah menganggap remeh kekuatan dan kemampuan anakmu, dia pasti melakukan akan melakukan hal yang keren," lanjutnya.

Setiap hari Brennon mendapatkan sekitar 100 pesanan kaus kaki dengan beragam desain, dari mulai bertema galaksi hingga foto keluarga.


  • Laksita Paramita
Pengusaha muda satu ini dulu dicemooh oleh kawan sekolahnya karena IQ-nya dibawah 100. Namun hal itu tak membuatnya kehilangan kepercayaan diri.

Dialah…Laksita Paramita

Laksita Paramita
Laksita Paramita

Laksita sendiri merupakan salah satu murid dari Pak Jaya Setiabudi. Beliau bertemu dengan Laksita saat masih menggunakan seragam SMU, 3 tahun lalu.

Setelah mendengar dia bercerita tentang beberapa bisnisnya kepada sang mentor, Pak Jaya Setiabudi pun berkata….

“Kamu gak akan sukses dengan cara bisnismu seperti itu. Fokus 1 dan besarkan..!”

Setelah menutup 4 usaha kulinernya, Laksita melanjutkan kuliah di Young Entrepreneur Academy (YEA) batch 19.

Pada Februari 2014, mulailah Laksita berjualan kaos kaki yang ia beli seharga 45 ribu selusin dan ia jual dengan harga 15 ribu perpasang.

Karena animo pasar yang bagus, Laksita mulai mencari supplier kaos kaki import sembil menaikkan harga jual hingga 40 ribu perpasang.

Semua pemasaran, Laksita lakukan hanya via online..!!

Tidak percaya? Silahkan lihat akun social medianya. Yap, itu akun itu adalah milik pengusaha muda berusia 20 tahun. Cek saja akun instagramnya @VoriaSocks.

Jangan jadi orang pintar untuk mendongkrak bisnis Anda, tapi gunakanlah orang yang lebih pintar dari Anda. Itulah yang dilakukan Laksita. Dia me-outsource fotografer, desainer, dan writer untuk mempercepat perkembangan bisnisnya.

Kurang lebih 4 bulan sejak berbisnis kaos kaki, Laksita memutuskan untuk mulai memesan ke produsen lokal dengan desain khusus dari idenya. Sambil menunggu produksi kelar, ia mempersiapkan merek dan packaging yang menjual.

Lalu 16 bulan kemudian, ia pun menjadi pengusaha muda dengan omzetnya yang sudah tembus 200.

Itu dia gaes Orang-orang yang sukses berbisnis kaos kaki, mungkin bisa kalian jadikan sebagai inspirasi untuk memulai bisnis kaos kaki.