-->

Sunday, August 6, 2017

Subhanalloh, Wanita ini Sudah Menyumbangkan 2,5 Ton ASI

ASI adalah salah satu makanan wajib kita ketika masih bayi, Meskipun ASI bagus untuk bayi, tidak sedikit orang yang lebih memilih susu seduh untuk bayinya. Ada juga bayi yang tidak mendapatkan asupan ASI yang bagus, hanya karena si bayi tersebut ada penyakit tertentu atau justru ASI dari si ibu tidak keluar.

Namun, keadaan itu berbeda dari Elisabeth Anderson, seorang wanita asal Oregon, Amerika Serikat yang mengalami kelainan langka yang disebut Hyperlactation Syndrome. Akibat kelainan tersebut tubuhnya bisa memproduksi 6,4 liter ASI perhari dan sepuluh kali lebih banyak dari produksi ASI para wanita lainnya. Elisabeth Anderson pun mulai berkeinginan untuk menyumbangkan ASI miliknya kepada keluarga yang membutuhkan. Dalam sehari Elisabeth Anderson akan menghabiskan waktu selama 10 jam untuk menyusui anaknya hingga memompa ASI untuk disumbangkan.


ASI Elisabeth Anderson

Sampai saat ini pun ia diketahui telah menyumbangkan sebanyak 2,5 ton ASI kepada kepada Bank ASI dan ke para ibu yang membutuhkan. Meskipun memompa ASI dirasa sangat tidak nyaman buatnya, tapi Elisabeth Anderson tetap melakukannya dan menganggap hal itu sebagai 'kerja penuh cinta'. ASI yang sudah ia pompa tersebut akan disimpan di empat lemari es di rumahnya untuk disumbangkan ke ibu-ibu lokal yang tidak bisa menyusui hingga ke pasangan sesama jenis dan ke bank ASI untuk bayi prematur.

"Aku memompa ASI sebanyak lima kali sehari. Sesaat setelah bangun tidur, setelah sarapan, setelah makan siang, setelah makan malan dan di tengah malam. Aku menghabiskan sekitar 5 jam sehari hanya untuk memompa dan kemudian menyimpan, memberi label dan mensterilkan ASI dan sebagainya. Totalnya aku menghabiskan waktu hingga 8-10 jam untuk melakukan 'kerja penuh cinta' ini," ungkap Elisabeth Anderson kepada Inside Edition.

Baca juga berita menarik lainnya : Luar Biasa, Nenek 91 Tahun Ikut Lomba Senam Artistik

Awal mula niatan Elisabeth Anderson menyumbangkan ASI setelah pengalamannya sendiri dengan anak pertamanya. Ia lahir prematur dan saat itu Elisabeth tak bisa memberikan ASI sehingga harus bergantung kepada para pendonor. Ia mulai bisa menyusui setelah hamil anak keduanya dan anak pertamanya pun tak pernah merasakan ASI dari ibunya tersebut.

Sebagian besar ASI dari wanita berusia 29 tahun itu akan diambil oleh keluarga atau teman dekatnya. Selebihnya ASI tersebut ia berikan ke Prolacta Bioscience di California yang kemudian ia mendapatlan 1 dollar untuk setiap 200 ml ASI yang ia berikan kepada bank ASI tersebut.

Tak hanya perasaan bangga saja, ternyata Elisabeth Anderson juga pernah merasa cemas dengan apa yang telah ia lakukan tersebut. Ia khawatir bagaimana jika ia tidak bisa memberikan ASI kepada anaknya kelak karena telah menyumbangkan semua ASI miliknya. Nemun, kecemasan itu akhirnya bisa ia hentikan dan Elisabeth Anderson tetap bersemangat untuk menyumbangkan ASI miliknya. Elisabeth Anderson merasa bisa berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan jika tetap melakukan hal tersebut.

"ASI itu seperti cairan emas, jangan pernah dibuang. Kebutuhan ASI di luar sana masih tetap tinggi," tambah Elisabeth Anderson.

Tentu saja tindakan ibu dua orang anak tersebut sangat mulia karena bisa membantu banyak bayi ya gaess. Tanggapan kalian seperti apa nih Teens mengenai hal tersebut?