-->

Tuesday, August 8, 2017

Tradisi Lamaran Unik di Indonesia

Negara kita ini terkenal dengan keaneka ragaman budaya, suku, adat istiadat dan bahasanya, sesuai dengan semboyannya Bhineka Tunggal Ika. Salah satu adat istiadat yang unik di Indonesia adalah tradisi pernikahan, dimana hampir di wilayah Indonesia memang mewajibkan pihak laki-laki yang harus datang ke pihak perempuan untuk melamar. Tapi, tahukah kalian ada juga beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki tradisi wanita melamar cowok.

Meski terdengar aneh dan tak biasa, nyatanya tradisi seperti itu benar-benar ada di Indonesia. Dari cerita rakyat, kehormatan, hingga warisan nenek moyang, beberapa faktor inilah yang menyebabkan tradisi wanita melamar pria masih bertahan di beberapa daerah ini.

Tradisi Lamaran Unik di Indonesia :

# Sumatra Barat

Maminang merupakan istilah untuk menyebut prosesi lamaran dalam tradisi Minang. Sesuai dengan kultur Minang yang menganut sistem matrilineal, maka prosesi lamaran justru dilakukan oleh pihak keluarga wanita kepada keluarga pria yang akan dipinang.

Dalam prosesi Maminang juga dikenal istilah batuka tando atau batimbang tando. Artinya, kedua pihak saling menukar tanda sebagai simbol ikatan kesepakatan meminang dilakukan. Saling memberikan benda sebagai tanda ikatan ini sesuai dengan hukum perjanjian pertunangan menurut adat Minangkabau.

Tradisi Pernikahan Unik di Indonesia
Tradisi Maminang

Jika prosesi batuka tando telah dilakukan maka bukan hanya kedua calon mempelai saja yang telah ada keterikatan dan pengesahan, tetapi juga antar kedua belah pihak keluarga. Jadi tidak bisa lagi memutuskan secara sepihak perjanjian yang telah disepakati.

Urutan Acara Maminang :
  • Melamar : Menyampaikan secara resmi lamaran dari pihak keluarga si gadis kepada keluarga si pemuda
  • Batuka tando : Mempertukarkan tanda ikatan masing-masing
  • Baretong : Merembukkan tata cara yang akan dilaksanakan nanti dalam penjemputan calon pengantin pria waktu akan dinikahkan.
  • Manuak hari : Menentukan waktu terbaik hari pernikahan.
Barang-Barang Bawaan :

Dalam tradisi Minangkabau, sirih pinang lengkap menjadi barang bawaan yang wajib hukumnya dibawa saat prosesi maminang. Entah itu sirih pinang disusun di carano atau dibawa dengan kampia. Yang penting sirih penang lengkap masuk dalam daftar bawaan. Sirih pinang bukan semata benda belaka, melainkan ada simbolisasi dan makna tersirat di dalamnya.

Daun sirih kalau dikunyah menimbulkan dua rasa dilidah, yaitu pahit dan manis. Terkandung simbol kearifan manusia akan kekurangan-kekurangan mereka. Wajar saja bila dalam setiap pertemuan dua pihak terjadi kekhilafan dan kekurangan. Maka dengan menyuguhkan sirih di awal pertemuan, maka segala perkara yang janggal tidak layak jadi gunjingan.

Selain itu, dalam prosesi maminang kedua pihak keluarga juga telah menyiapkan benda untuk prosesi batuka tando atau bertukar tanda. Benda tersebut diletakkan dalam suatu wadah (dulang atau nampan) yang dihias apik. Benda yang dipertukarkan untuk ‘batuko tando’ lazimnya adalah benda-benda pusaka, seperti keris atau kain adat yang mengandung nilai sejarah bagi keluarga. Jadi barang yang dipertukarkan bukan dinilai dari kebaruan dan kemahalan harganya, tetapi justru karena sejarahnya.

Baca juga berita menarik lainnya : Begini Ario Bayu dan Valentine Payen Setelah Menikah

Barang-barang yang dipertukarkan tersebut, mengingat sejarahnya, maka nanti setelah akad dilangsungkan, masing-masing tanda ini harus dikembalikan lagi dalam suatu acara resmi oleh kedua belah pihak. Lazimnya, dibawa juga buah tangan berupa kue-kue atau buah-buahan sebagai oleh-oleh. Sebagian masyarakat Bukit tinggi, Sumatera Barat, saat meminang mamak dari pihak laki-laki menyiapkan rokok daun anau diisi dengan tembakau yang dibawa dengan kampia (wadah pipih yang dibuat dari daun lontar atau daun anau).

Meskipun demikian, bukan berarti piak pria bisa enak-enakan tinggal duduk saja. Menurut adat, pihak cowok juga diwajibkan balik berkunjung ke keluarga perempuan yang sudah melamar sebelumnya.

# Trenggelek, Jawa Timur

Di Jawa juga ada lho, tepatnya Di sebuah daerah bernama Trenggalek di Jawa Timur seorang pria yang dikatakan sempurna dengan paras tampan akan menjadi rebutan para wanita untuk dijadikan pasangan atau suami di masa depan. Yaps di Trenggalek sana ada sebuah tradisi dimana para pria tampan akan menjadi incaran dan akan mendapatkan banyak lamaran pernikahan dari para wanita disana. Sungguh enak bukan.

Bagi pria tampan tersebut dan sudah memilih wanita mana yang akan di terima, maka keluarga dari calon wanita yang dipilih tersebut akan datang ke keluarga pria untuk melakukan proses lamaran. Tak kebalik yah!. Dalam hal ini biasanya para tetua keluarga akan berkumpul dan saling bercakap-cakap sambil menyampaikan maksud tujuan mereka datang bersama keluarga besarnya.

Dari cerita yang beredar di masyarakat tradisi wanita melamar pria paling unik di Indonesia ini dilakukan oleh wanita Trenggalek tak lepas dari dongeng atau cerita rakyat yakni Ande-Ande Lumut. Dikatakan dalam cerita tersebut pemuda (lelaki) yang punya paras tampan ganteng akan menjadi incaran banyak wanita sehingga lamaran akan sesegera mungkin dilakukan guna menghalangi wanita lain mendekati pria tersebut. Enak bener yah, so Anda yang merasa tampan silahkan hijrah kesana..

# Lamongan, Jawa Timur

Budaya melamar pria yang dilakukan oleh wanita paling unik di Indonesia datang dari kota Lamongan Jawa Timur. Di daerah pesisir yang terkenal sangat panas ini punya sebuah tradisi yang sudah sejak lama dilakukan yakni wanita melamar pria sebelum menikah. Tak seperti yang di daerah lain lakukan dimana pria harus gesit dalam hal lamaran, di Lamongan ini malah si wanita yang harus siap bergerak di baris terdepan untuk mengamankan pria dalam hal ini melakukan lamaran pernikahan kepada pria yang mereka pilih. Enak sekali bukan si pria!

Dalam lamaran ini, tidak jarang wanita membawa seserahan cukup mahal berupa motor. Namun, ada juga yang cuma membawa baju dan juga cincin. Tingkat ekonomi menyesuaikan nilai seserahan yang diberikan pihak wanita. Oh ya, setelah wanita melamar, pihak pria akan bali datang untuk menyatakan persetujuan hingga upacara pernikahan bisa segera dilangsungkan

# Rembang, Jawa Tengah

Pada umumnya adat melamar dilakukan oleh pihak laki-laki. Namun ini berbeda dengan adat yang berada di Kabupaten Rembang, khususnya di wilayah pesisir bagian timur. Di sebagian wilayah ini. melamar dilakukan oleh pihak perempuan.

Tradisi peminangan atau melamar yang dilakukan pihak wanita ini disebut juga dengan ngemblok. Tradisi ngemblok ini sudah menjadi adat di wilayah pesisir timur Rembang yang sudah turun temurun sampai sekarang.

Baca juga informasi unik lainnya : Wanita Ini Lebih Cinta Binatang Buas Ketimbang Pria

“Mungkin tradisi seperti ini ada juga di daerah lain, tapi memang sangat jarang. Biasanya ada di pesisir pantai dan itupun tidak semua. Begitupun juga dengan di Rembang juga ada tradisi wanita yang melamar pengantin pria. Namun itu juga tidak semua ada di Rembang, hanya sebagian wilayah di pesisir timur Rembang,” ujar Edi Winarno, Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Rembang.

Menurutnya, tradisi tersebut bukan sebuah gambaran jika laki-laki di wilayah ini jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki. Namun, hal ini adalah sebuah penghormatan terhadap laki-laki yang memiliki peran penting dalam keluarga.

Tradisi Lamaran Unik di Indonesia
Tradisi Ngemblok
Hal ini juga sebagai filosofi bahwa, laki-laki di bagian pesisir itu memiliki tanggung jawab yang besar dan pekerja keras serta tangguh. Mereka berani bertaruh nyawa sebagai nelayan yang menghadapi ombak, angina dan hujan di tengah lautan, demi untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Untuk prosesi pelamaran, katanya, biasanya pihak pengantin perempuan yang pertama menanyakan pada pihak pria. Dalam hal ini, pihak pihak perempuan membawa seserahan berupa sandang (pakaian) dan pangan (makanan).

“Tradisi ini sudah ada sebelum Islam masuk ke tanah Jawa. Namun demikian, untuk pelaksanaan tradisi ini, tidak mengabaikan syarat-syarat seperti dalam hukum Islam. Mempelai pria juga tetap memberikan mas kawin terhadap pengantin perempuan,” pungkasnya.

Itu dia gaess tradisi lamaran unik di Indonesia yang tak lazim seperti biasanya.