-->

Wednesday, September 6, 2017

Make Up Bermanfaat Untuk Kesehatan Mental

Manfaat Make Up
Manfaat Make Up

Make Up atau Tata rias wajah adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Make-up didefinisikan sebagai produk kosmetika berwarna yang artinya bila digunakan pada tubuh atau bagian tubuh tertentu akan menghasilkan warna. Istilah make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya menghias seluruh tubuh juga bisa diartikan bermake up. Beberapa contoh dari make-up adalah lipstick, mascara, eye liner, eye shadow, dan blush on. Make-up sangat identik dengan perempuan meskipun pengguna make-up tidak menutup kemungkinan adalah laki-laki dan diyakini sebagai sarana untuk membuat penampilan menjadi lebih menarik. Bagi sebagian orang memakai makeup itu berarti tak mensyukuri kondisi diri, bahkan dianggap jadi kegiatan yang buang-buang waktu, sebenarnya sah sah saja punya fikiran seperti itu namun tahukah kalian? Faktanya, menggunakan produk-produk kecantikan, termasuk ber-makeup sangat berguna.

Kita ambil dari sisi yang positif, kamu sebagai wanita tentu tak ingin orang yang kamu cintai dan sayangi berpaling dari kamu bukan? Bahkan terkadang ada kebanggaan tersendiri ketika kamu balik dicemburui hanya karena wajahmu yang cantik dengan make up membuat banyak orang melirik kamu. Kira-kira seperti itulah kegunaan make up secara umum. Tak hanya untuk tampilan fisik jadi lebih menarik, menggunakan kosmetik ternyata berguna untuk kesehatan mental juga. Kok bisa? Mari kita bahas dalam artikel yang berjudul Manfaat Make Up Untuk Kesehatan Mental.

Perlu diketahui bahwa dengan Menggunakan krim pelembab, bedak, memulaskan bibir dengan lipstik, dan blush on ternyata memberikan rasa positif pada diri kita. Perasaan yang timbul saat kita merawat kulit dan merias wajah bukan hanya memberi rasa percaya diri, tapi juga dapat menjadi langkah untuk membuat mental kita lebih bahagia.

Make Up Memberikan Rasa Positif
Make Up Memberikan Rasa Positif

Menurut Korichi, Pelle-de-Queral, Gazano, dan Aubert (2008) secara psikologis make-up memiliki dua fungsi yaitu :
  1. Fungsi seduction artinya individu menggunakan make-up untuk meningkatkan penampilan diri. Umumnya individu yang menggunakan make-up untuk fungsi seduction merasa bahwa dirinya menarik dan menggunakan make-up untuk membuat lebih menarik. Subjek yang menggunakan make-up sebagai fungsi seduction ciri-cirinya memiliki tingkat kepribadian agreeableness, conscientiousness, openness, dan extraversion yang tergolong tinggi dan sangat tinggi, serta neuroticism yang rendah.
  2. Fungsi Camouflage artinya individu menggunakan make-up untuk menutupi kekurangan diri secara fisik. Umumnya individu yang menggunakan make-up untuk camouflage merasa dirinya tidak menarik sehingga perlu menggunakan make-up untuk membuat menarik. Subjek yang menggunakan make-up sebagai fungsi camouflage ciri-cirinya tingkat kepribadian extraversion yang rendah, conscientiousness dan openness sedang, agreeableness dan neuroticism tinggi.
  3. Kombinasi antara camouflage-seduction yang dikaitkan dengan teori kepribadian Big Five terdiri atas extraversion (menggambarkan tentang kemampuan bersikap asertif, aktif, dan sociable), neuroticism (berkaitan dengan bagaimana individu menghadapi situasi menekan atau derajat respon emosional terhadap stress), conscientiousness (menggambarkan tentang derajat motivasi berprestasi atau mencapai hasil yang baik), agreeableness (berkaitan dengan derajat kemampuan penyesuaian terhadap orang lain) dan openness (membahas tentang bagaimana individu terbuka atau tidak dengan pengalaman atau sesuatu yang sifatnya baru). Subjek yang menggunakan make-up sebagai fungsi camouflage-seduction ciri-cirinya tingkat kepribadian extraversion, neuroticism, conscientiousness sedang, agreeableness dan openness tinggi dan sangat tinggi.

Penelitian yang dilakukan mahasiswa Universitas Surabaya pada tahun 2010 pada 200 mahasiswi yang berada pada tahapan perkembangan remaja menunjukkan bahwa 61,7% menggunakan make-up untuk fungsi seduction, 27,6% menggunakan make-up untuk fungsi camouflage, dan 10,7% menggunakan make-up untuk fungsi camouflage-seduction. Mahasiswi yang menggunakan make-up untuk fungsi seduction 35,2% menyatakan dirinya menarik dan 26,5% menyatakan dirinya tidak menarik. Mahasiswi yang menggunakan make-up untuk fungsi camouflage menyatakan dirinya menarik (7,1%) dan tidak menarik (20,4%). Mahasiswi yang menggunakan make-up untuk fungsi camouflage-seduction 4,6% menyatakan dirinya menarik dan 6,1% menyatakan tidak menarik.

Baca juga berita menarik lainnya : Kulit Sehat Ala Korea

Kemudian Penelitian pada tahun 2010 pada 45 responden perempuan pekerja seks komersial berusia 17 sampai 25 tahun yang secara fisik (wajah) telah dirating (dinilai) oleh induk semang (mucikari) sebagai kategori perempuan yang memiliki wajah cantik. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak berbeda dengan hasil penelitian Congadi (2010). Fokus penelitian yang dilakukan mahasiswa Universitas Surabaya ini meninjau fungsi make up dari kepribadian extraversion dan neuroticism. Subjek yang menggunakan make-up untuk fungsi seduction sebagian besar memiliki tingkat extraversion yang tinggi dan neuroticism yang rendah. Subjek yang menggunakan make-up untuk fungsi camouflage memiliki tingkat extraversion yang rendah, neuroticism yang tinggi dan sangat tinggi.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah diuraikan tentang fungsi make-up, maka pembaca dapat mengevaluasi penggunaan make-up lebih ke arah fungsi seduction, camouflage atau camouflage-seduction. Penelitian lebih lanjut tentang fungsi make-up dikaitkan dengan area psikologi masih terbuka sehingga tulisan ini diharapkan dapat menginspirasi pembaca.Banyak orang dengan gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan stres, mengaku merasa lebih baik dengan rutin merawat tubuhnya, termasuk dengan menggunakan makeup untuk merias diri. Mereka menyatakan kalau makeup memberikan mereka kendali yang tidak pernah dimiliki sejak kecil. Orang yang merasa tak nyaman dengan kondisi fisiknya, mengaku kalau mengeksplorasi makeup membuat mereka merasa lebih nyaman dengan dirinya dan membuat mereka bisa menerima diri apa adanya.

Pakar citra tubuh dan terapis, Temimah Zucker, mengungkapkan jika rutinitas perawatan kecantikan memang bisa meningkatkan kesehatan mental. Ia biasanya mendorong seseorang untuk mendapatkan makna dari makeup. Misalnya, warna lipstik yang bold bisa mewakili kekuatan kata-kata dan pikiran. Saat kita berkreasi dengan makeup, ternyata juga bisa menjadi mood booster yang efektif. Dengan mengombinasikan atau mencampur warna, kreativitas yang kita lakukan mampu mengatasi gangguan mental.

Nah itu dia manfaat make up untuk kesehatan mental, terima kasih anda baru saja membaca artikel yang berjudul Manfaat Make Up Untuk Kesehatan Mental.